Wujudkan Visi Sumedang Sehati 2025, Para Kiai Pondok Pesantren Diajak Ikut Tekan Kemiskinan

FORKOWAS.id – Asda Pemkesra Setda Sumedang menghadiri sekaligus memberikan pengarahan pada acara Hahal Bihalal Idulfitri 1445 Hijriyah dan Halaqah Pimpinan Pondok Pesantren.

Dalam kesempatan itu, sekaligus Pelantikan Pengurus Forum Pondok Pesantren Kabupaten Sumedang masa bakti 2024-2029.

Acara dengan tema “Optimalisasi Peran Pondok Pesantren dalam Pengentasan Kemiskinan di Kabupaten Sumedang untuk Kewujudkan Visi Sumedang Sehati Tahun 2025” tersebut bertempat di Aula Sarana Penunjang Pendidikan, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumedang, Kamis, 18 April 2024.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Forum Pondok Pesantren Kabupaten Sumedang itu, dihadiri Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumedang, Ketua Forum Pondok Pesantren Provinsi Jawa Barat, MUI Sumedang, Para Pimpinan Pondok Pesantren se Kabupaten Sumedang.

Ketua Forum Pondok Pesantren Kabupaten Sumedang KH. Sohobin mengatakan itu adalah kegiatan silaturahmi dan halal bihalal.

Karena, masih suasana lebaran Idulfitri yang substansinya halaqoh itu semacam seminar.

“Intinya, pertemuan antar Pimpinan Pondok Pesantren se- Kabupaten Sumedang terutama ini terkait dengan bagaimana para Kiai memahami konsep dasar tentang pentingnya kita hidup jauh dari kemiskinan,” ujarrnya.

Juga, menyikapi bagaimana kita bisa kaya, untuk bisa berkarya dan beramal serta bagaimana bisa menghindar dari kemiskinan.

“Targetnya, bisa membantu orang-orang di sekitar kita dan masyarakat pada umumnya,” ujar dia.

Bahkan, untuk bisa mengentaskan kemiskinan, baik itu melalui media strategi pendidikan atau tarbiah, dakwah atau sosial.

“Karena, ini merupakan salah satu fungsi dari pondok pesantren,” ucap dia.

Harapannya, mudah-mudahan para Kiai akan memberikan kontribusi melalui aktivitasnya terhadap program Pemerintah Kabupaten Sumedang.

Terutama dalam penurunan presentase kemiskinan di Kabupaten Sumedang ini.

Sehingga, diharapkan Sumedang Sehati 2025 itu akan terwujud sejahteranya.

Apalagi dulu disebutnya dengan Simpati, kita pun agar bisa kesana pada intinya.

Dan, tentunya para Kiai agar berdakwah kepada masyarakat sekaligus mengajak santrinya untuk menjadi muzaki, sehingga bisa bermanfaat. ***

Komentar