Sentil Pemerintah Daerah, Mang Ade Abang Becak di Kota Sumedang Menaruh Impian

Penulis: Iwan Rahmat

Wartawan Radio eRKS & Bendahara Majelis Taklim FORKOWAS

COVID-19, dampaknya masih terasa hingga saat ini. Rakyat kecil secara khusus, masih menikmati tingginya harga kebutuhan pokok.

Harga beras terutama, kini terasa semakin liar yang imbasnya masyarakat kecil menjerit.

Demikian perbincangan ringan bersama Mang Ade yang kesehariannya sebagai Abang Becak dan biasa mangkal di sekitar Graha Insun Medal (GIM) Jalan Pangeran Geusan Ulun, Kota Sumedang.

Sembari menundukan kepala, Mang Ade bercerita soal meroketnya harga kebutuhan sehari-hari yang dirasakannya semakin tak menentu.

“Heran, pangaos kabutuhan sapopoe ayeuna mah sok kadang ujug-ujug naek, tapi isukna turun deui, terus pagetona naek daeui, ah aya lieuran,” ujar Mang Ade, Minggu 7 April 2024.

Dalam obrolannya, Mang Ade keukeuh kondisi perekonomian tak stabil imbas dari Covid-19.

Menurut Mang Ade, pendapatan dari mengayuh becak pada saat sekarang, hasilnya beda jauh dengan sebelum ada Covid-19.

“Dulu, biasa memulai mencari penumpang dari pukul 08.00 WIB sampai sore, ya hasilnya lumayan. Berbeda dengan sekarang, dapat muatan seorang saja sulitnya sudah minta ampun,” kata Mang Ade.

Pria berusia 70 tahun tersebut mengaku kendati keadaan sangat sulit, tapi masih tetap bersyukur kepada Allah SWT, karena dirinaya masih diberi kondisi sehat.

“Keun, rejeki mah da tos aya anu ngatur. Paham, sepi muatan teh kusabab ayeuna mah tos seueur warga anu garaduh kandaraan nyalira,” ucap dia.

Hanya saja, Mang Ade berharap kepada pemimpin di negeri ini untuk tetap memperhatikan nasib masyarakat kecil.

“Saya mah hanya bermimpi, semoga pemerintah daerah tetap memperhatikan warga kecil. Dimohon agar harga kebutuhan pokok untuk sehari-hari terjangkau. Saya mah tidak muluk-muluk soal permintaan kepada pemerintah daerah,” ujarnya seraya berpamitan dan berucap akan mencari sebongkah rejeki. ***

Komentar