FORKOWAS.id – Sekda Sumedang, Herman Suryatman, pada Senin (13/2) mengatakan, perasaan takut bisa menjadi sebuah pendorong bagi seseorang, daerah, bangsa dan negara untuk meraih kemajuan.
“Beberapa negara maju seperti Singapura, Jepang, dan beberapa negara lain bisa berhasil karena memiliki rasa takut akan sesuatu hal dan mereka bisa mempersiapkan diri,” ucapnya saat kegiatan apel pagi di Pusat Pemerintahan Sumedang (PPS).
Bangsa, kabupaten dan orang-orang yang maju adalah yang mempunyai rasa takut, tetapi bukan ketakutan.
“Dengan rasa takut, kita waspada. Dengan takut, kita ikhtiar. Dan dengan takut kita mempersiapkan diri,” ujarnya.
Ia mengatakan, rasa takut sejatinya bisa ditransformasikan dan bisa diaplikasikan untuk mendorong Pemda Sumedang dalam penanganan ‘stunting’ yang dianggap sangat krusial.
“Saat ini, seluruh ASN di Kabupaten Sumedang diharapkan bisa ‘sabiwir hiji’ untuk mengedukasi keluarga, desa, dan masyarakat,” kata dia.
Ditambahkan Sekda, kaum perempuan melalui program Sekolah Perempuan Gapai Impian dan Cita-cita (Sekoper Cinta) difokuskan untuk menambah kompetensi mereka melalui literasi digital dan selanjutnya mengedukasi kaum perempuan lainnya.
“Selama tiga hari di enam wilayah ada kumpul kader, dari semua desa itu sekitar 600 orang. Per-wilayah 100, orang. Dari 600 orang nantinya akan melatih 27.700 ibu-ibu di 270 desa dan 7 kelurahan,” ungkapnya.
Dikatakan, kaum perempuan saat ini bukan hanya menjadi pelengkap saja.
Selain menjadi ibu rumah tangga, tetapi juga menjadi co-pilot atau wakil kepala keluarga membantu suaminya dalam pengambilan keputusan.
“Keputusan agar baik maka harus punya data yang baik, pasti hasilnya baik. Good Data, Good Decicion, Good Result,” ujar dia.
Menurut dia, Itu harus dikuasai bukan oleh kita saja (ASN), tapi juga 27.700 ibu ibu untuk ditularkan kepada 499 ribu dari dua juta penduduk se-Kabupaten Sumedang.***
Komentar