FORKOWAS.id – Puncak acara Hari Santri Nasional 2022, digelar Keluarga Besar Nahdlatul Ulama (KBNU) Kecamatan Jatinangor, di halaman Kantor Kecamatan Jatinangor, Minggu (6/11/22).
Acara puncak HSN diisi beberapa kegiatan yang diantaranya pembacaan maulid nabi, pentas seni dari perwakilan setiap desa.
Selanjutnya, ada pembagian hadiah lomba, pelantikan pengurus Ranting NU se-Kecamatan Jatinangor.
Dilanjutkan, tabligh akbar oleh KH. Yayan Bunyamin dan ditutup oleh pembagian door prize.
Terpantau, sekitar 1.000 orang menghadiri kegiatan tersebut yang juga disaksikan Forkopimcam.
Camat Jatinangor, Herry Dewantara beserta istri, para Kepala Desa, Danramil Kapten Arh. Ateng Djaelani serta Kapolsek Kompol Aan Supriatna.
Terlihat Asep Kurnia selaku Kepala KUA Jatinangor, DPRD Dapil 5 Fraksi PKB Herman Habibullah dan Pengurus MWCNU Jatinangor.
Hadir juga para Banom NU yang ada di bawah naungan NU Kab. Sumedang.
Dalam sambutannya, Ketua Pelaksana Hervy mengatakan acara digelar sebagai bentuk rasa syukur terlahirnya generasi santri yang meneruskan perjuangan para ulama terdahulu.
“Kegiatan hari santri merupakan refleksi dari digaungkannya resolusi jihad puluhan tahun silam,” ujarnya.
Ia mengatakan, para santri turut terjun di medan perjuangan mengobarkan semangat hubbul wathon minal iman.
“Kami berharap semoga agenda ini menjadi awal kembali berkobarnya semangat aktivitas KBNU Jatinangor setelahnya Covid-19,” ujarnya.
Sementara itu, Dikdik selaku Ketua MWCNU Kecamatan Jatinangor menyampaikan pentingnya pendidikan keagamaan di tengah degradasi moral era milenial.
“Ini, menjadi bukti bahwa pendidikan akhlaqul karimah. Hal yang perlu kita jadikan pondasi dalam membangun peradaban,” kata dia.
Ia mengajak semua memelihara setiap tradisi yang baik.
Dan, mengambil cara baru yang lebih baik, Almuhafadzotu a’la qodiimisshoolih, wal akhdu bil jadiidi al ashlah’.
Artinya, kaidah ushul fiqh yang dipegang teguh oleh Nahdlatul Ulama sebagai organisasi terbesar umat Islam di dunia ini.
Semoga tetap mempertahankan nilai-nilai persatuan dan kesatuan di negara Indonesia.
“Peringatan Hari Santri Nasional tujuannya untuk mengenalkan pada generasi muda, pentingnya mencitrakan diri sebagai santri, yang memiliki ciri sebagai orang islam yang berpegang teguh pada ajaran agama dengan sungguh-sungguh, berkonsepkan ilmu amaliah, amaliilmiah,” tegasnya.
Santri, agar mengamalkan setiap ilmu yang dipelajarinya dan mengamalkan sesuatu sesuai keilmuannya.
“Berbicara tentang pergerakan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama atau MWCNU di Jatinangorhari ini, perlu ada banyak yang perlu kita siapkan untuk terus mengawali pergerakan generasi kita. Salah satunya dengan pengadaan Gedung MWCNU Jatinangor yang dalam tahap pembangunan,” ujar Dikdik
Dikdik mengajak semu mendukung baik dengan harta, tenaga dan pikiran sebagai jalan khidmah kita.
Targetnya, agar kelak mendapat ridho sebagai santrinya Hadrotussyekh Hasyim Asy’ari.
“Bagi mereka yang mengurusi NU, maka ia menjadi santriku,” ujarnya.
Dengan keberkahan dan karomah para pendiri NU, semoga menjadi pintu keberkahan bagi anak cucu di masa yang akan datang.
“Sebagai generasi muttafaqih fiddiin dan berakhlaqul karimah,” ujarnya.
Dikatakan, acara yang digelar secara akbar ini diharapkan menjadi titik awal bersinerginya berbagai perangkat ke-NU-an di Jatinangor.
“Setiap pengurus ranting badan otonom, lajnah dan lembaga, ulama dan umaro untuk bersama membangun pondasikeagamaan yang kokoh, agar terciptanya kemaslahatan umat,” katanya.
Camat Jatinangor mengucapkan selamat untuk terselenggaranya kegiatan Puncak HSN 2022 tersebut.
“Hari ini kita suport dan dorong serta bangun bersama apa yang telah disampaikan Ketua MWCNU Jatinangor,” katanya.
Untuk mensuport dan berikhtiar memenuhi kebutuhan para ustaz, para kiai terutama mempunyai Gedung Kantor MWCNU Jatinangor.
“Supaya kita lebih berkobar lagai semangat juang untuk menjaga NKRI tercinta ini,” katanya.
Selanjutnya saat ini sebentar lagi kita akan menghadapi pesta demokrasi, pesta rakyat atau pemilu.
Biasanya, kerap kali terjadi ketersinggungan sesama masyarakat karena beda pilihan.
“Menjadi kewajiban kita bersama untuk saling mengingatkan agar menjaga tali persaudaraan serta menjaga kedamaian di tengah-tengah masyarakat,”
Ia berpesan kepada semua yang hadir tetap waspada bencana saat masuk musim hujan. ***
Komentar