FORKOWAS.id – Pengurus Koordinator Cabang (PKC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jawa Barat menggelar Pelatihan Instruktur Wilayah di Kabupaten Sumedang pada Rabu sampai Minggu (22-26/2023).
Pelatihan diikuti para peserta delegasi dari Pengurus Cabang PMII yang ada di Jawa Barat.
Ilham Muadz Barokah selaku Ketua Panitia menyampaikan dalam Pelatihan Instruktur wilayah sebagai uupaya menjadikan kaderisasi PMII di Jawa Barat terpimpin atas nilai dan ajaran yang PMII pegang selama ini.
Yakni, kata dia, Ahlussunnah Wal Jamaah dan Pancasila sebagai ideologi bangsa.
Dalam sambutannya, Ketua PKC PMII Jawa Barat Apriliana Eka Dani mengungkapkan kaderisasi sampai kapanpun akan menjadi urat nadi, tidak boleh berhenti, karena kaderisasi membicarakan regenerasi.
“Pelatihan ini adalah bagaimana kemudian sahabat-sahabat menjadi pendidik, memberikan pembelajaran bagi kader di tingkatan cabang komisariat maupun rayon, dalam mengawal setiap tingkatan sekolah formal PMII salah satunya dalam pelatihan kader dasar,” tegasnya.
April juga menambahkan, pelatihan Instruktur Wilayah ini menjadi ruang untuk belajar Bersama, ada pendidikan hadap masalah kalau kata Paulo Freire, Peserta dan pendidik menjadi subjek yang belajar, subjek yang bertindak dan berfikir dan pada saat yang bersamaan berbicara menyatakan hasil tindakan dan buah pikirannya meningkatkan kompetensi Kader, guna memperkuat kesetabilan kaderisasi di Jawa Barat.
Pembukaan Pelatihan Instruktur Wilayah ini di hadiri IPNU, IPPNU PC. PMII Sumedang serta Ketua MABINCAB PC PMII Sumedang Kang Amin Muhyidin, beliau sangat mengapresiasi kegiatan tersebut.
Pelatihan Instruktur Wilayah PKC PMII Jawa Barat dibuka oleh Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir.
Menurut Dont, ini adalah urat nadi, diantaranya supaya PMII terus ada, terus bergerak, kaderisasi adalah yang paling utama sebagai urat nadinya.
Dan, instruktur adalah yang terlibat didalamnya, yang memberikan kontribusi untuk pengkaderan dan instruktur harus ditingkatkan kemampuannya, harus ditingkatkan kapasitasnya dengan cara pelatihan-pelatihan seperti ini.
Dony Ahmad Munir menambakan proses pembelajaran, proses pengkaderan, proses untuk mengasah jiwa kepemimpinan
“Ini proses untuk mewujudkan kemandirian kita, terutama dalam problem solving pemecah masalah, itu inti dari kita berorganisasi,” ujarnya. ***
Komentar