Mendagri:Indonesia On the Right Track Tahun 2040-2045 Akan Berhasil di Tangan Praja IPDN

FORKOWAS.id — Menteri Dalam Negeri, Prof. H. Moh. Tito Karnavian, Ph.D

meyakinkan jika “Indonesia On the Right Track, pada tahun 2040 atau 2045 akan berhasil mencapai visi sebagai Indonesia Emas.

Dan, ditangan para praja yang kini menjadi calon wisudawan, maka visi tersebut dapat dicapai.

Saat memberikan pembekalan kepada calon wisudawan IPDN Tahun Akademik 2023/2024.

Mendagri hadir di Gedung Balairung Rudini Kampus IPDN Jatinangor dengan didampingi oleh Wakil Menteri Dalam Negeri, John Wempi Wetipo., S.H., M.H dan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Dr. Drs. Herman Suryatman, M.Si serta para pejabat lainnya.

Mendagri memberikan pemahaman terkait perkembangan situasi dan kondisi Indonesia saat ini dalam upaya menuju Indonesia Emas 2045 kepada calon wisudawan IPDN yang rencananya akan diwisuda oleh Mendagri pada hari Senin, 29 Juli 2024 dan disusul dengan pelaksanaan Pelantikan Pamong Praja Muda pada tanggal 1 Agustus 2024 oleh Wakil Presiden RI.

“Indonesia saat ini ada pada posisi yang sangat bagus, pertumbuhan ekonomi kita di angka lebih dari 5,11%. Ini mengindikasikan bahwa Indonesia juga negara yang mampu menjaga stabilitas harga.  Perkembangan inflasi nasional per Juni 2024 juga mendapat angka yang terbaik yakni 2,51%. Hal ini karena situasi politik dan ekonomi kita berjalan dengan baik,” ujarnya.

Dikatakan, ini sedikit banyak membuktikan opini dan perkiraan yang diberikan oleh World Bank dan juga lembaga-lembaga internasional lainnya terkait prediksi bahwa Indonesia akan menjadi negara yang maju.

“Sebagai calon aparatur sipil negara, dimana nanti kelak kemajuan Indonesia ada di tangan kalian, kalian harus tau bahwa diprediksikan Indonesia akan menjadi negara dengan kekuatan ekonomi ke-4 terbesar di dunia setelah China, India dan United States. Indonesia menjadi kekuatan ekonomi itulah yang dikatakan Indonesia Emas, dimana pendapat perkapita perorang akan sama seperti di negara maj,” ujarnya.

Menurutnya, untuk bisa menjadi negara dominan, syaratnya 3 yakni pertama adalah angkatan kerja yang besar untuk menjadi mesin produksi, kedua yakni sumber daya alam yang melimpah untuk menjadi bahan material produksi dan ketiga adalah wilayah yang luas untuk menampung mesin produksi masif.

“Jika melihat dari syarat ini maka dari 200 negara di dunia tidak akan lebih dari 20 negara yang mencapainya diantaranya negara yang dominan adalah China, India, United State, Rusia dan Indonesia,”” tuturnya.

Sejumlah 68,7 % penduduk Indonesia merupakan penduduk di usia produktif, ini yang disebut dengan bonus demografi bagi Indonesia, tapi ini juga dapat menjadi bencana demografi.

“Ini dapat menjadi bencana apabila usia produktif itu tidak bekerja atau pekerjaan yang unskill namun jika diberdayakan dengan baik bonus demografi ini dapat membuat Indonesia semakin maju. Caranya yakni mengaktifkan potensi human resource dengan peningkatan kualitas kesehatan terutama penanganan dan pencegahan stunting serta perkuat bidang pendidikan baik formal maupun non formal,” kata Tito.

Mendagri menegaskan, para calon wisudawan IPDN harus fokus kepada hal-hal nya yang berkontribusi untuk mempercepat terciptanya Indonesia Emas, yakni meningkatkan sistem politik dan keamanan agar semakin baik dan stabil.

“Lalu kita harus membuat terobosan-terobosan yang memfasilitasi agar anak-anak muda lainnya di usia produktif menjadi tenaga kerja yang unggul, terdidik, terlatih dan sehat. Yang terakhir kita harus memelihara sumber daya alam dengan sebaik-baiknya,” ujarnya. Tito juga berharap lulusan IPDN yang dipercaya sebagai leader, dapat menjadi strong leader yang tidak hanya memiliki power dan follower tetapi juga harus memiliki konsep.

“Para wisudawan IPDN harus dapat menjadi strong leader, yang tidak hanya memiliki power dan followers,” cuap dia.

“Harus memiliki konsep yang jelas, sehingga dapat menjadi pemimpin yang diharapkan mampu membawa organisasi untuk mencapai tujuan dengan menggunakan strategi yang kuat dan telah dipertimbangkan secara matang,” ujarnya.

Tito berpesan kepada calon wisudawan untuk tidak mengejar gelar tapi rubahlah cara berpikir.

Pada kesempatan ini pula, Rektor IPDN, Prof. Dr. Drs. H. Hadi Prabowo., M.M menyampaikan bahwa IPDN akan melaksanakan prosesi wisuda tahun 2024, jumlah wisudawan sarjana terapan ilmu pemerintahan sebanyak 1079 orang, wisudawan program profesi kepamongprajaan yang berjumlah 31 orang, program doktor 60 wisuda dan program magister 82 calon wisudawan.

“Sebelumnya, para calon wisudawan ini sebelumnya juga telah diberikan beberapa pembekalan secara internal maupun eksternal. Pembekalan eksternal diantaranya diberikan oleh Menteri Investasi, Bupati Kaimana dan Tim Psikologi dari Psikodinamika,” ujarnya.

Selain terkait prosesi wisuda, Rektor IPDN juga melaporkan terkait pelaksanaan seleksi calon praja IPDN yang sedang dilaksanakan.

“Saat ini IPDN masih melaksanakan proses tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) oleh BKN yang dilaksanakan 18 juli s.d 25 juli di 38 provinsi. Total jumlah pendaftar IPDN yakni sebanyak 33.653 orang, sedangkan yang lulus tes administrasi dan mengikuti SKD sebanyak 32.456. Nantinya Pada tgl 2 Agustus akan dilaksanakan rapat pleno untuk memutuskan hasil kelulusan tes SKD,” katanya.

Rektor IPDN juga menyampaikan progres pelaksanaan pembangunan 3 gedung yang meupakan bantuan dari Menteri PU PR.

“Gedung tersebut yakni gedung Fakultas Politik Pemerintahan, gedung Fakultas Manajemen Pemerintahan dan gedung Fakultas Perlindungan Masyarakat. Saat ini pembangunan tersebut telah mencapai 50%, diharapkan akhir bulan September semua pembangunan sudah selesai sehingga Bapak Mendagri dan Bapak Menteri PUPR dan diharapkan dapat hadir meresmikannya,” tuturnya. ***

Komentar