FORKOWAS.id – Kemah Adaptasi Bencana Indonesia (IDA Camp) #4 baru saja usai digelar, Jum’at (26/1/24).
Acara yang diikuti 300 Peserta yang mewakili lebih dari 300 Pesantren dari Forum Pondok Pesantren se-Kabupaten Sumedang ini, diakhiri dengan pelaksanaan simulasi Bencana Gempa Bumi dan uji coba Fungsi Satuan Tugas Kebencanaan Pondok Pesantren.
Sebelum ditutup dengan Upacara Pengukuhan Relawan Masyarakat Peduli Gempa (REMPUG) Sumedang Tandang, serta pengukuhan Satgas Kebencanaan Ponpes Al-Hikamussalafiyah Sumedang.
Ketua REMPUG Sumedang Tandang, Syarif Hidayatullah, menjelaskan kepada wartawan bahwa pelaksanaan simulasi bencana gempa bumi ini, dilaksanakan agar para santri, memiliki kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman bencana Gempa Bumi, serta bencana alam lainnya, yang mengincar Sumedang dan Jawa Barat pada Umumnya.
“Selama ini, pondok pesantren tidak dibekali kapasitas penanggulangan bencana alam, padahal, santri hidup di lingkungan pondok pesantren selama 24 Jam, di mana pada 24 Jam tersebut, bencana sangat mungkin terjadi kapan saja,” ujar Syarif.
Beliau berharap dengan adanya pelatihan pesantren adaptasi bencana kali ini, para santri dapat minimal menyelamatkan diri sendiri, seandainya (na’udzubillah) terjadi bencana alam di lingkungan santri.
“Selama ini Pondok Pesantren selalu dijadikan tempat berlindung masyarakat, dalam situasi bencana, oleh karena itu, sudah sepatutnya Pesantren dibekali kapasitas penanggulangan bencana alam agar dapat melindungi masyarakat di sekitarnya,” terangnya.
Dikatakan, sesuai dengan arahan pimpinan ponpes kami yang juga merupakan pembina REMPUG, Kiai Sa’dullah, kami mendorong agar pemerintah segera mengeluarkan regulasi agar Pondok Pesantren bisa mendapatkan peningkatan kapasitas dalam penanggulangan kebencanaan.
Sementara itu, Direktur Utama siagabencana.com, Saena Sabrina, yang juga merupakan instruktur dalam giat IDA Camp, bersama dengan Kodim 0610/Sumedang dan Konsorsium Relawan Bencana Indonesia (KIRBI), menyampaikan kepuasannya terhadap semangat para santri dalam pelaksanaan simulasi gempa bumi yang dilaksanakan di IDA Camp #4.
“Kami sangat bersyukur sekali para santri sangat bersemangat menjalankan giat simulasi gempa bumi,” ungkap Saena.
Tentu karena semua pihak baru belajar di sini, masih banyak sekali kekurangan dalam pelaksanaan giat simulasi kali ini.
Kendati demikian, Saena senang melihat semangat para santri memberikan harapan bahwa pelatihan-pelatihan lanjutan yang akan diberikan nantinya, akan menjadikan mereka semakin ahli dan memiliki kapasitas yang mumpuni dalam kesiapsiagaan bencana.
“Bahkan para instruktur dari kalangan TNI sampai memberikan nilai 100 untuk semangat para santri ini.” Tutup Saena.
Komentar