Maraknya Bullying dan Perundungan di Sekolah, Disdik Sumedang Siapkan Strategi

FORKOWAS.id – Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang, memberikan pengarahan kepada kepala SMP di Kabupaten Sumedang pada kegiatan Sosialisasi Klusterisasi dan Zero Bullying di aula kantor dinas pendidikan Kabupaten Sumedang pada, Selasa (26/03/2024).

Sosialisasi kali ini, dilaksanakan khusus Wilayah 4 SMP Kabupaten Sumedang yang diantaranya, SMP di wilayah Kecamatan Cisitu, Situraja, Darmaraja, Cibugel, Wado dan Jatinunggal.

Itu merupakan hari terakhir sosialisasi yang sebelumnya sudah dilaksanakan selama 4 hari.Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang Dr. Dian Sukamara mengatakan, hari ini kami mencoba berkumpul bersama teman-teman kepala sekolah dari Rayon 4 untuk membahas tentang strategi menghadapi bullying dan perundungan yang sedemikian semarak di tatanan satuan pendidikan Kabupaten Sumedang.

“Dan ini sebagai salah satu langkah supaya bagaimana keterlibatkan semua pihak dalam mengantisipasi maraknya kasus bullying atau perundungan ini,” ucapnya.

Ia pun menegaskan, kalau saat ini untuk mencoba membahas tentang berbagai alternatif agar bagaimana buillying dan perundungan itu betul-betul tidak pernah terjadi di Kabupaten Sumedang dan diantisipasi secara efektif dan strategis.

“Selain dari pembentukan kelembagaan ataupun struktur pengelolaan kebijakan dari bullying dan perundungan, kami mencoba menggunakan sebuah aplikasi agar dapat memberikan pelayanan maksimum yaitu dengan nama elektronik perlindungan bullying terhadap anak (ePELITA),” ujarnya

dikatakan, kalau dalam ePelita itu siapapun warga masyarakat pendidikan Kabupaten Sumedang mulai dari siswa, guru, kepala sekolah atau pihak manapun yang berada di lingkungan pendidikan, apabila mendapatkan sesuatu yang kurang nyaman dalam keseharian itu bisa langsung menggunakan fasilitas (ePELITA).

Fungsi dari ePELITA itu sendiri betul-betul diharapkan dapat secara efektif membangun suatu suasana nyaman dalam suatu kondisi di lingkungan sekolah/pendidikan.

“Klusterisasi di dalam sekolah itu ada 4, pertama level 1 perundungan masih menjadi norma, artinya bahwa orang merasa tidak salah ketika melakukan bullying atau perundungan nanti naik menjadi level 2 yaitu, ketika bullying dan perundungan tidak lagi menjadi norma,” tambahnya

“Jadinya adalah ketika orang merasa salah bahwa dia melakukan bullying dan perundungan di level 2, nah di level 3 ini sekolah yang sudah mampu, tidak ada satupun menjamin tidak ada terjadinya bullying dan perundungan itu ada di level 3 dan di level 4 itu betul-betul sekolah nyaman,” lanjut Dian dalam keterangannya

Semua pihak berharap khususnya untuk di Kabupaten Sumedang, akan terselenggaranya pendidikan secara beradab, nyaman dan tentram sehingga semua anak terlindungi dari berbagai pihak yang sifatnya melakukan ancaman kekerasan dan itu sudah se level sekolah prima atau ke level 4. ***