Endang Purwiyanti: 55.461 Hewan Ternak di Jabar Telah Sembuh PMK

FORKOWAS.id – Kepala Balai Kesehatan Hewan Dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Pada Dinas Ketahanan Pangan Dan Peternakan Provinsi Jawa Barat Endang Purwiyanti mengatakan, terkait situasi PMK di Jawa Barat saat ini hewan ternak ruminansia (Sapi, Kerbau, Domba dan Kambing) yang sudah tertular sebanyak 67.796 ekor terdiri dari 4.331 mati, 7.162 potong bersyarat, 55.461 sembuh dan 842 kasus aktif.

“Belum ada cerita di babi yang tertular, belum ada hewan lainnya seperti jerapah yang tertular, baru masih sebatas hewan Produktif,” ujarnya.

Kendati demikian pihaknya, sudah melakukan berbagai langkah dan upaya-upaya tetapi perjalanan penyakit ini tetap berjalan.

Setelah ditelusuri ternyata semua diakibatkan lalu lintas pengiriman hewan antar Provinsi dan kabupaten/kota.

“Kasus ini masih terus berjalan, proses pengiriman antar daerah maupun provinsi, Tetapi kita telah menetapkan strategi untuk pengendalian kasus PMK yaitu, bio security, pengobatan, vaksinasi dan potong bersyarat,” katanya.

Endang Purwiyanti mengajak, para team dan perangkat daerah terkait penanganan penyakit PMK untuk bersama sama untuk mengawasi bahwa setiap lalulintas itu harus ada persyaratan dengan melampirkan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH).

“Ketika teman-teman mengeluarkan surat Veteriner / SKKH tolong langsung dimasukan ke sistem e-signas. Terkait lalulintas hewan ini perlu komitmen kita bersama, ketika membuat SKKH, ketika memberikan izin memasukan, ketika kita mengeluarkan pengawasan dan diberikan sanksi yang tegas,” ajaknya.

Dengan demikian diharapkan, melalui rapat penanganan PMK ini dapat terjalin komunikasi di semua pihak, baik itu di petugas lapangan maupun tingkat provinsi maupun kabupaten atau kota di Jabar untuk bersama-sama melaksanakan penanganan dan pencegahan kasus PMK.

“Untuk wilayah III ini saya harapkan bisa sama sama berkomitmen untuk melaksanakan pengawasan, pencegahan dan penanganan PMK, mudah mudahan kasus ini tidak berlanjut seperti kasus kasus yang lain,” ujar Endang. ***

Komentar