FORKOWAS.id – Para kepala dinas se-Jabar agar mewaspadai penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Hal tersebut, sesuai Surat Edaran (SE) Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jawa Barat.
Kepala DKPP Jabar, M. Arifin Soedjayana di Bandung, Selasa (8/11/2022) mengatakan itu menindaklanjuti adanya laporan sejumlah sapi di Garut, Tasikmalaya, dan Kota Banjar, dinyatakan positif PMK.
“Kami juga menggelar rapat koordinasi dengan stakheholder peternakan di Jabar, sekaligus inspeksi ke Pasar Hewan Tanjungsari Sumedang dan Manonjaya, Tasikmalaya,” kata dia.
Ianmengatakan, di Tasikmalaya 18 sampel sapi dinyatakan positif PMK, dan 11 ekor sapi di Kota Banjar dinyatakan positif 100 persen PMK.
Pada 7 Mei 2022 lalu, pihaknya bersama Tim Balai Veteriner Subang langsung mengambil sampel terduga PMK di Garut.
Selain di Garut, pada hari berikutnya sampel juga diambil di lokasi terduga di wilayah Kabupaten Tasikmalaya, dan Kota Banjar.
Hasilnya, Arifin merinci, temuan kasus PMK positif ada di Leles, Garut sebanyak 25 ekor sapi potong, 3 ekor sapi perah dan 5 ekor domba.
Sementara, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta masyarakat untuk tidak khawatir terhadap Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan kurban.
Dia memastikan penanganan terhadap infeksi virus PMK di Jabar dilakukan dengan maksimal. Salah satunya dengan mempercepat vaksinasi.
“Masyarakat Jabar tetap tenang, penanganan PMK hewan di Jabar tertangani dengan baik menjelang Iduladha bulan depan, jangan khawatir,” pungkasnya. ***
Komentar