FORKOWAS.id – Sebanyak lima belas unit tempat sampah anorganik dari perusahaan Coca-Cola Europacific Partners (CCEP) Indonesia melalui Program Desa Bestari (Bersih Sehat Tangguh Mandiri Lestari) akan ditempatkan di lima belas titik wilayah Sumedang kota.
Tempat sampah anorganik tersebut secara simbolis diberikan Head of Coorporate Affairs CCEP Indonesia, Dhedy Adi Nugroho kepada Bupati Dony Ahmad Munir di Aula Tampomas Pusat Pemerintahan Sumedang (PPS), Kamis (27/10).
Lokasi penyebaran tempat sampah tersebut diantarnya adalah Mesjid Agung Sumedang, Masjid Al Kamil, Gedung Negara, Gerai UMKM IPP, Gedung Sumedang Creative Centre, Bank Sampah Induk dan Alun-alun Sumedang.
Head of Corporate Affairs CCEP Indonesia, Dhedy Adi Nugroho mengatakan, serah terima tempat sampah merupakan inisiasi program CCEP ke depan dalam rangka memberikan dukungan kepada Bank Sampah Induk Sumedang.
Menurutnya, persoalan sampah telah menjadi permasalahan nasional sehingga perlu pengelolaan secara komprehensif dan terpadu dari hulu sampai ke hilir agar bisa bermanfaat secara ekonomi, kesehatan serta dapat mengubah perilaku masyarakat.
“Paradigma pengelolaan sampah yang berorientasi diangkut ke TPA sudah saatnya kita ubah dan geser. Sampah yang sebelumnya sebagai barang yang tidak lagi bernilai kini menjadi sumber daya,” tuturnya.
Melalui Desa Bestari yang telah dirintis dan berjalan selama ini, pihaknya melalui kolaborasi dengan elemen pemerintah, komunitas dan akademisi, pemanfaatan sampah bisa menjadi sebuah konsep ekonomi sirkular yang bermanfaat untuk masyarakat.
“Program ini tentu membutuhkan dukungan dari semua pihak dan elemen. Kita berharap ke depan bisa selalu bersama-sama untuk mewujudkan lingkungan yang lebih sehat dan terbebas dari sampah,” ujarnya.
Ketua Bank Sampah Induk Sumedang Ahmad Tajudin menyampaikan, Bank Sampah Induk Sumedang yang telah berdiri sejak tahun 2009 fokus pada kegiatan pola pemilahan sampah dan mengubah pola pikir masyarakat agar sampah menjadi berkah.
“Bank Sampah Induk Sumedang memiliki mitra yakni Bank Sampah Unit di beberapa daerah dengan berbagai kegiatan,” katanya.
Dikatakan Ahmad, bank sampah akan terus gencar disosialisasikan mulai dari tingkat RT, RW, Desa hingga kecamatan.
“Kami bermitra dengan beberapa lapak penggiling, pengepres. Tidak hanya mengolah sampah non-organik, tetapi kami juga membudidayakan maggot sebagai pelet ikan. Kami juga mengolah limbah minyak jelantah,” ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir menyambut baik bantuan CCEP karena menurutnya sejalan dengan pembangunan berkelanjutan yang ramah lingkungan.
“Ini sejalan dengan pembangunan kita yang pro lingkungan. Ekonomi sirkular bermanfaat bagi masyarakat. Di samping itu, dari sisi perubahan mindset, masyarakat pun bisa perhatian mengelola sampah dengan baik,” kata bupati.
Bupati juga mengharapkan, julukan Kabupaten Sumedang sebagai Kota Buludru diharapkan bisa disandang kembali dengan keterlibatan masyarakatnya.
“Perlu ekosistem yang dibangun mulai dari lingkungan kita untuk mengatasi masalah sampah. Mindsetnya pun harus diubah,” katanya. ***
Komentar