Babinsa Kodim Sumedang Pantau Peternak, Cegah Penyebaran Virus PMK

FORKOWAS.id – Babinsa Koramil 1007 Conggeang, Kodim 0610 Sumedang melaksanakan pemantauan peternakan sapi di wilayah binaannya.

Itu, dalam rangka mencegah merebaknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak di sebagian wilayah Indonesia khususnya di Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang.

Diketahui, Babinsa Desa Narimbang Serka Surono bersama Tim dari UPTD Conggeang melaksanakan pendampingan kegiatan vaksinasi PMK.

Juga, melakukan penandaan hewan ternak sapi milik warga yang bertempat di kelompok ternak Bagja Wangi.

“Ketua kelompoknya Pak Sani yang bertempat di Dusun Gunung Anyar Desa Narimbang Kecamatan Conggeang,” ujar Serka Surono, Rabu (2/11/2022)

Dikatakan, vaksinasi hewan kali ini sebanyak 15 ekor sapi, sedangkan petugas vaksin dari UPTD Conggeang didampingi Babinsa dan aparat desa.

Sementara di tempat terpisah Danramil 1007 Conggeang Kapten Inf Lilo Witjaksono mengatakan, di wilayah Kecamatan Conggeang banyak masyarakat yang memelihara sapi sebagai pendapatan keluarga.

“Karena adanya wabah PMK tersebut kami bersama tim akan terus melakukan pemantauan dan pendataan,” ujarnya.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta masyarakat untuk tidak khawatir terhadap Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Ia memastikan penanganan terhadap infeksi virus PMK di Jabar dilakukan dengan maksimal. Salah satunya dengan mempercepat vaksinasi.

“Masyarakat Jabar tetap tenang, penanganan PMK hewan di Jabar tertangani dengan baik menjelang Iduladha bulan depan, jangan khawatir,” kata dia.

Ia menjelaskan, pelaksanaan vaksinasi PMK pada hewan ternak di Jabar dilakukan tiga tahap yakni suntikan pertama, kedua, dan booster.

“Sama seperti vaksinasi COVID-19 suntikan pertama, kedua dan booster,” ucap Kang Emil.

Bagi hewan ternak yang sudah diperiksa sehat dan cukup umur, kata Kang Emil, akan diberikan sertifikat yang dipasangkan pada leher hewan.

Hal itu menandakan bahwa hewan tersebut sehat dan siap untuk dikonsumsi.

“Semua yang sehat akan dikasih sertifikat yang bisa dicek menggunakan handphone. Jadi nanti di setiap kuping sapi sehat bisa di-scan barcode-nya, menandakan itu siap untuk dilakukan kegiatan khususnya untuk sapi potong,” pungkasnya. ***

Komentar