SUMEDANG, FORKOWAS.id — Tinggal dua minggu lagi para bakal calon kepala daerah akan memperebutkan jabatan untuk menjadi Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumedang di Pikada tahun 2024 nanti.
Dimana, para bakal calon ini semuanya masih menunggu surat rekomendasi dari masing-masing partai yang hingga kini masih ada yang belum keluar.
Menurut, Sekretaris DPC DPC PDIP Kabupaten Sumedang Atang Setiawan nengatakan, dulu ketika beberapa bulan yang lalu ada mekanisme dari partai yang dikeluarkan langsung oleh induk organisasi bahwa DPC itu wajib membuka pendaftaran.
“Pada saat pendaftaran itu kita tidak terbatas kepada kader internal. Ttapi terbuka juga kepada masyarakat secara umum. Alhamdulillah pada saat itu ada dua orang yaitu Pak Irwansyah Putra dengan Pak Heri Hartawan,” ujar dia.
Pendaftaran phlun ditutup, karena memang minmal itu harus dua orang.
Kemudian, disampaikan kepada DPD Jawa Barat dan mekanisme berikutnya itu sudah ada kewenangan DPD sehingga dipanggilah para calon yang mendaftar.
Nah, kemudian setelah dipanggil kemudian ada mekanisme yang berlaku. Misalnya dengan fit profer atau pun namanya oleh DPD mungkin atas penilaian DPD bahwa yang memperoleh surat tugas sebagai pigur yang akan mungkin nanti di usung oleh partai hanya 1 orang yaitu pak Irwansyah.
“Setelah itu Pak Irwansah sesuai dengan arahan dan surat tugas isinya adalah melakukan konsolidasi di internal, kemudian meningkatkan komunikasi dengan masyarakat dalam rangka meningkatkan nilai elektabilitas dan popularitas dan ketiga tugasnya itu adalah melakukan komunikasi dengan partai-partai yang lain,” ujarnya.
“Dari tiga tugas itu, kami melakukan konsolidasi di internal yang kemudian ke masyarakat juga terus berupaya sosialisasikan calon. Kemudian ke partai-partai yang lain pun kita melakukan silaturahmi, seluruh partai baik yang ada di parlemen maupun yang tidak ada di parlemen di Sumedang,” ujar dia.
Pihaknya ngobrol untuk berkomunikasi tentang Pilkada Sumedang.
“Rencana PDIP apakah Pak Irwansayah mengambil Sumedang satu atau dua?, begini ketika hasil pemilu legislatif ketahuan kemarin dan kita berada di posisi urutan kedua secara raihan kursi dan kita memperoleh 8 kursi yang notabene dengan aturan perundang-undangan Pemilu bahwa minimal harus 10 kursi yang bisa mengusung otomatis,” ucap dia.
Ketika PDIP Perjuangan ingin maju, ya baik nomor 1 atau nomor 2 konsekuensinya adalah harus berkoalisi dengan partai lain untuk menggenapkan jumlah syarat kursi untuk mengusung calon.
“Melihat kondisi politik seperti itu dan realitas politik seperti itu, maka ketua kami dan Partai dari DPD juga disyaratkan Pak Irwansyah untuk diprioritaskan maju di posisi nomor dua dengan tidak menutup kemungkinan manakala peluang untuk di posisi 1 juga diperkenankan tapi mungkin yang realistis sesuai dengan hasil pileg yang kita prioritaskan di posisi nomor 2,” ucapnya.
“Kalau melihat pigur, karena belum kelihatan siapa yang nomor satunya walaupun ya secara kasat mata mungkin hari ini yang menonjol itu kan pigur Sumedang memang sangat terbatas ada dua yakni mantan Bupati dan Wakil Bupati Sumedang yang kemarin bersama-sama, dan besok mungkin akan sendiri-sendiri. Sehingga mungkin merekalah yang berkembang di masyarakat bahwa itulah calon nomor satunya,” ucap dia.
Nah, nanti Pak Irwansyah apa denga Pak Dony atau Pak Erwan dn mungkin ada calon- calon yang lain juga yang sudah mau muncul katanya, tinggal bagaimana prosedurnya.
“Ketika dibandingkan apakah Pak Erwan lebih cocok dengan Pak Irwansyah, atau denfan Pak Dony lebih cocok?, Pak Irwansyah itu orangnya fleksibel dengan siapapun dia bisa mengikuti dia bisa klop dengan siapapun, tinggal bagaimana dari pihak sebelahnya terhadap Pak Irwansyahnya,” ujar dia.
Dari pusat sampai hari ini justru belum sama masih menunggu rekomnya. Termasuk juga mungkin tadi figur yang notabene katanya mau maju di posisi nomor satunya sampai hari ini sama mereka juga belum memegang rekom dari induk organisasinya.
Ya, mungkin ada kebijakan-kebijakan terus strategi dari partai masing-masing bagaimana menunggu peluang.
Kemudian mengukur juga kekuatan ke dalam juga melihat kekuatan di luar.
Sehingga sama-sama mereka juga masih ingin saling intip lah kalau bahasa kami lah, sampai hari ini juga belum ada rekomendasi yang turun.
“Waktu tinggal dua minggu lagi, kalau saya yakin rekomendasi itu keluar sebelum pendaftaran pasti keluar,” ucap dia.
Karena, ini akan menjadi syarat ketika kita mendaftar mesti ada rekomendasi.
Ya, apakah dengan Pak Dony atau Pak Erwan diantaranya itu, atau Pak Irwansyah mungkin sesuatu hal di plot nomor satu tapi dengan siapa juga pertanyaannya begitu ya, itu berarti kondisi politik. ***
Komentar